Kamis, 19 Februari 2009

vIdEo mitha_ajjah




Pasar Terapung Muara Kuin

terapung.jpg

Siapa sich yang ngga pernah lihat iklan di TV RCTI “OKE”, yang ada gambar ibu-ibu duduk dihadapan dagangannya n’ mengacungkan jempol tanda OKE. Tempat Itulah pasar terapung Muara Kuin.

Pasar yang transaksinya tidak di dimall, tidak juga didaratan tapi di sungai Barito and transaksi yang dilakukan waktunya hanya sesudah subuh sampai terbit matahari.

Sesudah sholat subuh Ibu-ibu(acil) dan bapak-bapa yang ingin berjualan di pasar ini berjukung (perahu kecil) berangkat dari rumah membawa dagangannya mulai dari kampung masing-masing. Ada yang dari kampung sungai andai, sungai Bakung dll Mereka dengan sigap mengayuh jukung atau klotok(perahu mesin) tanpa rasa takut dan dingin udara subuh.

Macam-macam dagangan yang dibawa mereka ada yang membawa kue khas Banjar, beras, rambutan yang sekarang lagi musim, ikan. Pokoknya semua yang kita butuhkan ada didagangan mereka.

Seorang ibu-ibu(acil) dengan tangan yang sudah kriput tanda sudah tua mengayuh kekanan kiri jukungnya sambil menahan badannya yang bergoyang karena ombak-ombak kecil. Dia menghampiri pedagang lain yang berjualan beras. Sesudah tawar menawar akhirnya mereka barter. Ibu-ibu yang berjualan rambutan tadi menukarkannya dengan beras begitu ju sebaliknya. Itulah uniknya pasar terapung yang kadang transaksi mereka tidak menggunakan uang tapi dengan barteran.

Kalau pengunjung pasar yang ingin membeli dagangan mereka haruslah loncat keklotok(perahu mesin) yang satu kekotok yang lain and kita kalu mau membeli kue-kue khas Banjar, kita menggunakan penjuluk(kayu panjang yang ujungnya ada pakunya) untuk menusuk kue yang kita ambil dari pedagang kue diklotok lain.

Matahari sudah terbit, mereka akhirnya pulang kembali ke kampung mereka masing-masing. Sungai Barito kembali sepi…

Karena keunikannya dan semangat orang Banjar diPasar Terapung Muara Kuin. Martha Tilaar di tahun 2008 ini menamakan produk-produk kosmetik Sari ayu dengan nama pesona Muara Kuin dan kemilau intan Martapura (juga khas dari Banjar).




Menelusuri sejarah Banjarmasin


Banjarmasin masih dikenal sebagai kota tertua di Kalimantan, dan memang kota tertua bukan masih…wehehehe… Nach berhubung kota ini menjadi kota tertua di Kalimantan dan tentunya juga terdapat situs-situs yang menjelaskan jika bener ni kota yang tertua.

Dari info yang gw dapet Banjarmasin ini tadinya berupa daerah yang berupa kesultanan Melayu, yang mana dipimpin oleh bangsa Melayu dari pulau Sumatera . Dan mendapat pengaruh Islam yang sangat kuat dari masuknya Melayu tersebut. Dan awal Sultannya memeluk Islam inilah dijadikan awal mula Kota Banjarmasin ditetapkan alias dijadikan hari jadi yaitu tanggal 24 September 1526.

Dimana Raja pada saat itu dikenal dengan nama SUltan SUriansyah. Dan menyusuri sejarahnya bisa dimulia dengan mengunjungi makamnya Sultan di daerah Kuin, Banjarmasin tepat di seberang dermaga klotok yang akan menuju Pasar Terapung dan Pulau Kembang. Komplek makamnya sangat luas sekali, dan biasanya akan rame di pagi hari, dipenuhi rombongan dari pengajian dan anak-anak sekolah.

Dan jika mau merasakan hawa kesultanan banjar jaman dulu bisa mencoba dengan mencoba shalat subuh di mesjid tertua di Banjarmasin. Lokasinya juga dekat banget dengan makam Sultan Suriansyah tersebut. Masjid ini sangat unik sekali karena masih berasitektur jaman dulu dan yang khas banget masjid ini berkerangka kayu ulin yang sangat kuat dan konon kabarnya kayunya masih asli. Dan jika shalat di masjid sebaiknya saat shalat subuh sebelum bertolak ke Pasar Terapung.